Setelah Perpisahan yang Lalu

Hati itu urusan tuhan, tugas kita hanya bisa menjaga sebisa mungkin. Tapi, jika tidak bisa walau di jaga sekeras mungkin, hentikan.

Setelah perpisahan yang lalu, banyak hal-hal yang menjadi lebih baik. Bukan berarti dulu tidak baik.

Dia tidak salah, tidak akan pernah menjadi salah. Hanya saja, hati ini sedang di genggam oleh tuhan, hatiku sedang akan di pindahkan.

Segala hal yg terjadi di masa lalu tidak ada yang ku sesalkan. Terimakasih telah menjaga sebaik mungkin semuanya, maaf jika telah menyakiti beberapa pihak.

Aku telah memikirkannya berulang-ulang, tentang konsekuensi perpisahan, tentang  menemukan lagi yang lebih baik, atau malah jauh dari kata baik.

Dan semesta memang berada di pihakku saat itu, semesta memberikan hal indah dengan cara yang anggun.

Hei, aku bahagia disini, sangat dan amat. Aku harap kita selalu punya jalan terbaik, selamat menemukan lagi, semoga di kelak, hatimu tidak akan lagi patah.

Ingat, wanita hanya ingin di jaga kuat-kuat.

Memulai Lagi

Jika sudah jalannya untuk memulai lagi aku harus menyesalkan apa ?

Mau bagaimanapun pasti ada sesuatu yang harus aku ikhlaskan sekuat apa aku berdoa dulu, sekuat apa aku berusaha dulu. Hidup terkadang seperti itu, saat rasanya bertahan jauh lebih menakutkan ketimbang berpisah.

Lalu sekarang biarlah seperti ini.

Memulai semuanya dari awal lagi, memberi hati kepada orang lain lagi. Entah apa yang sedang Semesta rencanakan, lalu kita dipertemukan di persimpangan.

Aku tau akan sangat menyakitkan jika saat itu kau tidak ada. Tapi demi Tuhan, kau benar-benar yang kubutuhkan sekarang. Lalu semoga di suatu saat yang entah kita menjadi akhir yang kekal. Biarlah denganmu cinta mahir dijalankan.

Semoga bagiku, kamulah titik di kejauhan yang telah selesai aku kejar, semoga bagimu, akulah akhir yang tak pernah akan berakhir.

Tuhan, semoga rasa syukurku tak pernah kurang dari apa-apa yang seharusnya. Juga terimakasih telah mengirim dia di saat yang sangat tepat.

-Teruntuk kamu, selamat datang di tulisan pertamaku untukmu. Wanita ini suka menulis kadang juga suka menangis. Untuk apa-apa yang telah kau berikan aku sangat amat bersyukur, telah begitu menyayangiku, terimakasih mamang :D

Aku Malu Untuk Maju

Padahal aku ingin berhenti,dan berusaha tidak peduli. Namun hati ini selalu melewati celah apapun untuk kembali melihatmu, dan memperdulikan apapun yang kamu lakukan, menerka-nerka yang kamu tulis yang kamu buat adalah untukku, entah setinggi apa ego ini sampai sebegitunya mengharap kau memperhatikan, mungkin saja dimatamu aku hanya butiran-butiran yg bahkan tidak tertoleh, bahkan tidak terlihat. Entah -_-

Oya, semua yang ku tunjukkan aku persembahkan untukmu, setidaknya kamu bisa tau bagaimana perasaanku. Aku masih malu untuk maju, apalagi sekarang kondisi tidak memungkinkan, mungkin suatu saat aku akan merayu, memulai percakapan tidak penting dan mungkin aku akan sakit hati ketika segalanya tidak terbalaskan lagi.

Entahlah, aku masih bimbang tentang segala hal yg sudah ada di hidupku, aku masih mempertimbangkan segala kemungkinan, intinya bukan tentang siapa yg datang di awal.