Selasa, 28 Juni 2016

Aku Sungguh Tak Apa A



Orang yang dahulu selalu menjadi teman berbicara kapan dan di mana saja tanpa henti, kini tiba-tiba untuk menghubunginya pun rasanya sulit sekali.

Maaf A, telah menghubungimu tanpa permisi.

Tahukah kau A ? Aku hancurkan semua ketakutkanku, segala resiko yang akan aku terima kemarin saat aku menghubungimu.

Dan YA, aku di anggap tak ada. Kau tak meresponku aku sungguh tak apa.

Jika bukan karna sebuah komentar konyol di blog aku tak akan senekat ini. Menghubungi nomor yang bahkan tidak ku sangka masih saja aktif.

Aku tau itu bukan kamu, tapi jika itu aku jadikan sebuah alasan untuk menanyakan kabar ,kenapa rasanya sesalah ini, semenakutkan ini A ?

Kecewaku muncul pada taraf yg paling luar biasa ketika mengetahui orang yg dulu pernah mencintaiku mengganggapku asing tak mau tau.

Sebelum kau membenciku hanya karena kini telah menemukan penggantiku, ingatlah dulu kau pernah begitu tak ingin melepas tanganku ?


Sejauh apa kita sekarang, selama apa kita sudah tidak bersama, dan seasing apa kita hari ini; Sekalipun tak pernah muncul dalam benakku bahwa kau itu buruk. 

Karena biar bagaimanapun, pada dirimu dulu aku pernah jatuh cinta tanpa mengenal waktu.

Ingin Sekali...


Ingin sekali rasanya bertanya kepada keadaan. Apakah orang yang dulu kurasa tepat namun datang di waktu yang salah akan mendapatkan kesempatan kedua untuk datang di waktu yang lebih tepat bagiku nanti?

-Kuharap iya.
Dan kuharap kau membacanya lalu mengaminkan bersama-sama.


Jika untuk mu mencintaiku kau butuh waktu, jangan salahkan aku ketika kau datang dan aku sedang mengisi waktu orang lain. (ya ?)

(sorry for short story)

Kamis, 02 Juni 2016

I Had The Right Love a Wrong Time


Aku kerap jatuh cinta dengan tiga jenis laki-laki. Laki-laki yang tak pernah menganggap aku ada, laki-laki yang pernah mencintaiku tapi aku membuatnya kecewa, lalu ada laki-laki yang aku sudah jatuh hati duluan, namun ternyata dia sudah ada yang punya.

Kepada laki-laki yang terakhir, bolehkah aku menulis tentangmu lagi. Aku jatuh memang saat aku benar-benar tidak tahu jika ada dia. Aku jatuh tanpa ijin pun tanpa pikir. Jika kau tidak percaya coba saja buka tulisanku yang pertama.

Belakangan ini di setiap aku berdoa, rasa-rasanya aku selalu menyertakan namamu. Tak apa jika kau tak tau, yang penting namamu di dengar langit.
Bukan doa jahat yang aku lontarkan jangan salah paham, aku hanya berdoa jika memang tak denganmu, aku ingin tetap baik-baik saja.

Tak apa jika kau terus dengannya, tak apa jika kadang aku sering mau marah, mau pergi, mau menghilang dari kehidupanmu. Aku sanggup menahannya, aku sudah dewasa !

Aku akan mencoba memberhentikan hati, karena memang aku tahu diri. Mungkin kita hanya tak saling tepat waktu, aku paham itu.

Kamu tau ? ketika kamu bercerita, aku tersenyum di dalam hati. Berharap kita terus senyaman ini, sepolos ini, dan sebahagia ini. Tak peduli apapun statusnya nanti.

 

I'm a Glasses Girl Template by Ipietoon Cute Blog Design and Homestay Bukit Gambang