Sabtu, 12 November 2016

Berhentilah



Bahkan setelah sekian lama, kau masih saja terus sembunyi-sembunyi.

Lihat kan? Batasan-batasan yang kau ucapkan di mulut itu hanyalah cara yang kau pakai agar kau terlihat berhenti di mata orang-orang, di mataku (mungkin).

Namun nyatanya? Kau masih peduli. Masih selalu peduli. 

Masih membaca tulisannya, masih menerka-nerka keadaannya, masih khawatir ketika tahu ia sedang dalam kondisi tidak baik. Dan yang lebih munafiknya lagi adalah, kau masih diam-diam mencari lubang di mana kau bisa merangkak kembali ke dalam hatinya.

Berhentilah.

Hidupnya sudah bukan tentangmu, bahkan lagu-lagu yang ia putar selalu tak membayangkan sosokmu. Ia sudah bahagia. Sungguh ! Sangat bahagia.

Terserah jika masih selalu diam-diam memperhatikan. Tak apa, itu Hak mu. Tapi jika kau mencoba mencari celah untuk kembali. Maaf. Jikapun ia tidak bahagia, dia tidak akan pernah menoleh dan kembali.



(Yang aku tulis bukan tentang apa yang aku rasa. Karna aku masih terus belajar menulis tanpa berpatok dengan suasana hati. Jadi jelasnya ini fiksi. Mengarang itu susah kawan. Tolong hargai )

Note : beberapa hari lalu saat bertemu dengan salah seorang adik leting, dia tiba-tiba Tanya “kak, kok udah jarang nulis lagi ?” lalu aku jawab “sedang mempersiapkan naskah untuk lomba, jadi belum sempat nulis” dan tulisan ini khusus buat adik leting yang cantik itu~
                                                                                     


 

I'm a Glasses Girl Template by Ipietoon Cute Blog Design and Homestay Bukit Gambang