Akhirnya aku tahu. Aku memang tidak pernah ada di
hatimu, membayangkan kebalikannya saja aku tidak mampu.
Sejauh apapun jarak dan lamanya pertemuan kita, kita
menjadi asing. Tapi tak sadarkah kau, walaupun kita mencoba untuk jauh dan
tidak akrab, tuhan selalu menempatkan kita pada satu kesempatan yang memaksa
kita untuk terus bertemu sapa.
Seharusnya aku sadar, aku adalah satu dari seribu penghibur yang menghibur
hatimu. Maka dari itu mudah bagimu mencari penghibur yang lain. Atau mungkin
saja aku hanya salah satu dari wanita yang patah hatinya, dan masih ada sosok
wanita sama di luar sana.
Secepat itu. Tawa-tawamu terlepas lepas seakan sedang merayakan sebuah
duka. Dukaku.
Kau seakan berkata kepadaku. Bahwa diriku adalah sebuah percaya. Bersamaku
adalah nyamannya. Namun timbulah sebuah tanda tanya besar di kepalaku, melihat
bukan tanganku yang kau genggam.
Entahlah ..
Kapan kau ada waktu? sesekali mampirlah ke sini, lihat seberapa hebat aku
merindukanmu.
0 komentar:
Posting Komentar