Kepada lelaki yang dulu begitu asing namun kini
menjadi seseorang yang paling kutakutkan kepergiannya dalam hidup. Kepada lelaki
yang tidak pernah menyerah memahami segala sisi di diri ini.
Ya, kepada lelakiku. Terimakasih untuk waktu yang
kau habiskan di segenap bulan di bulan-bulan lalu, untuk segala perubahan hingga
aku selalu jadi prioritasmu.
Hei,
Kau sosok yang kali ini sangat kuinginkan lebih dari
apapun. Ku tepatniatkan kau di salah satu cita-cita masa depanku. Karena aku
telah terlanjur menempatkanmu menjadi orang yang terpenting di hidupku.
Singkatnya, aku berdoa. Semoga Tuhan melancarkan
segalanya.
Selalu ingatkan aku bahwa segala jerih-payah,
suka-duka, jatuh-bangun, serta seluruh tawa dan air mata dapat dilewati jika
bersamamu.
Sayang, aku seorang yang kau paham tidak sempurna,
namun aku berjanji akan terus berusaha untuk berubah menjadi lebih dewasa lagi. Maaf
jika kadang aku terlalu kekanakan, tapi ketahuilah, di balik segala sifat
burukku, aku sangat amat mencintaimu.