Hari-hari ini, beberapa daripadaku
telah tampak tak kasat mata di kepunyaanmu. Di saat aku ingin menjadi
satu-satunya titik yang kaupandang lekat-lekat, kenyataan menjawabnya dengan
pahit yang teramat pekat. Sebab, yang ada padaku memang tidak untuk menjadi
sesuatu yang menarik perhatianmu. Teriakan yang tak terdengar, atau kamu memang
enggan menoleh lalu sadar. Keberadaan yang tak terlihat, atau kamu memang
enggan untuk kita menjadi terlalu dekat.
Rasanya aku tak begitu berbeda
dengan yang lainnya, namun mengapa tak kamu berikan aku tatapan yang sama?
Harus sejauh mana aku menyentuh hatimu, agar setidaknya kamu tak buru-buru
berlalu dari sisiku? Kukira mencintai lewat mimpi tak akan pernah senyata ini,
kecuali padamu.
Lalu, ketika kini aku terlanjur
cinta, rasa ini harus dibawa ke mana? Sementara ke hatimu saja tak kutemukan
jalannya.
Kamu terlalu jauh untuk kurengkuh
atau kedekatan memang tak pernah kauinginkan? Sebab berulang kali aku
menunjukkan diri, namun tak sekali pun kamu menyadari bahwa aku selalu ada.
Bagaimana bila rasa ini bukanlah untuk sementara? Bagaimana bila aku tak
sanggup lagi untuk menunggu lebih lama? Barangkali terlalu sulit bagimu untuk
menaruh peduli, sedangkan terlalu mudahnya aku untuk memberi hati.
Meski kamu memilih jalan yang
tak pernah melewati pintu hatiku, ingatlah bahwa itu tak berarti aku tak
menunggumu di balik pintu. Bisa jadi, di suatu waktu yang entah, kamu tersesat
kemudian berteduh di berandaku. Bisa jadi, di suatu saat yang kelak, kamu
menemui nyaman di hangat pelukku. Tetapi, bisa juga tidak.
Meski yang mereka lihat ialah bahwa
aku selalu menerima, ingatlah, tak berarti aku tidak berusaha. Barangkali di
suatu waktu yang entah, kamu akan mendengar. Barangkali di suatu titik yang
entah, aku akan terlihat. Atau barangkali sebelum semuanya itu terjadi, rasa
yang ada justru telanjur pergi.
Semoga di suatu hari yang entah,
kamu akan tahu bahwa aku pernah sebegitunya ingin untuk diinginkan. Semoga di
suatu hari yang entah, kamu akan tahu bahwa aku pernah sebegitunya ingin untuk
terlihat. Semoga pada saat itu, segala sesuatunya belumlah terlambat.