Orang yang dahulu
selalu menjadi teman berbicara kapan dan di mana saja tanpa henti, kini
tiba-tiba untuk menghubunginya pun rasanya sulit sekali.
Maaf A, telah
menghubungimu tanpa permisi.
Tahukah kau A ? Aku hancurkan
semua ketakutkanku, segala resiko yang akan aku terima kemarin saat aku menghubungimu.
Dan YA, aku di anggap
tak ada. Kau tak meresponku aku sungguh tak apa.
Jika bukan karna sebuah komentar konyol di
blog aku tak akan senekat ini. Menghubungi nomor yang bahkan tidak ku sangka
masih saja aktif.
Aku tau itu bukan kamu,
tapi jika itu aku jadikan sebuah alasan untuk menanyakan kabar ,kenapa rasanya
sesalah ini, semenakutkan ini A ?
Kecewaku muncul pada taraf yg paling luar biasa ketika
mengetahui orang yg dulu pernah mencintaiku mengganggapku asing tak mau tau.
Sebelum kau membenciku
hanya karena kini telah menemukan penggantiku, ingatlah dulu kau pernah begitu
tak ingin melepas tanganku ?
Sejauh apa kita sekarang, selama apa kita sudah tidak
bersama, dan seasing apa kita hari ini; Sekalipun tak pernah muncul dalam
benakku bahwa kau itu buruk.
Karena biar bagaimanapun, pada dirimu dulu aku pernah jatuh cinta tanpa mengenal waktu.