Sial ! Aku sangat kedinginan !
Aku suka dingin tapi tidak suka menggigil.
Malam itu hujan, setengah bajuku basah. Perut sudah kenyang tapi cuaca
tidak mendukung, berkali kali aku di bohongi go-gle, katanya malam ini akan
cerah. Tapi, lagi-lagi tidak terjadi.
Saat dalam perjalanan menuju destinasi berikutnya angin semakin dingin. Kalau
seperti ini sepertinya aku lebih suka pulang dan berlindung di dalam selimut.
"Pakai jaket abang ya..." Dia beberapa kali menawarkan jaketnya
tapi aku menolaknya.
Kuletakkan kedua tanganku di kantong celana tapi aku tidak bisa
menyeimbangkan badan, takut jika ada rem dadakan. Rasanya ngin ku masukkan tangan ke
kantong jaketnya tapi aku tidak berani. Ku keluarkan kedua tanganku dan ku beri
nafas buatan. Sedikit bisa menghangatkan. Syukurlah.
Malam itu pertama kali kami bertemu, setelah perkenalan singkat yang entah
kenapa menjadi nyaman.
Dia... Aku belum bisa
mendeskripsikannya. Sifatnya belum bisa aku baca, setiap kata-katanya entah
kenapa aku jarang percaya, dan itu membuatku sangat amat penasaran. Seperti apa
dia?
Masih menjadi misteri kenapa tuhan mempertemukan, untuk menguji hatiku atau
memberikan arah yg benar? Entahlah.
Terjadi begitu saja, aku jatuh di hati yg entah. Entah jodoh entah hanya
lewat entah yang akan menyakiti atau mungkin tersakiti.
Terimakasih untuk malam yang membahagiakan, untuk
tangan yang menghangatkan, untuk kenkonyolan yang jarang aku dapatkan.
Masih banyak "tapi" di kepala, tapi aku harap semua yg terjadi
adalah yg terbaik untuk ku, untuk kita. Apapun yang terjadi di akhir cerita
nanti aku mohon amat sangat kepada semesta, semoga tidak ada hati yang sakit
lagi.