Kau harus mengerti, selama ini aku selalu berusaha
sendiri, aku lelah dan kau tetap saja tak kunjung peduli.
Aku juga selalu memaafkanmu semudah kau menyakitiku.
Harusnya kau sadar betapa besar inginku untuk tetap bersamamu.
Aku untukmu selalu mudah. Aku akan pergi jika kau
minta. Aku akan tinggal jika kau memang peduli
Entahlah, aku sendiri masih bingung apakah aku
mencintaimu atau tidak, namun yang jelas, ada sesuatu dalam dirimu yang tak
bisa ku lepaskan begitu saja, sesuatu yang sudah seperti separuh aku.
Kau boleh pergi, itu hak mu.
Anggap saja cerita kemarin itu lebih dari sekedar
perkenalan. Perihal ke depannya kita akan bersama lagi, biarkan tuhan yang
memilihkan.
Dan jika kau sudah yakin bukan aku yang akan
menemanimu sampai akhir, setidaknya bisakah kau bantu doakan pada tuhanmu? Doakan
aku mampu melepasmu secepatnya dan mudah untuk kembali percaya bahwa kau fana.
Sampai sekarang aku masih mencari bahagia yang
katanya mampu aku dapatkan ketika kau melepasku dulu.
Aku sudah selesai sekarang, baiknya aku memang pergi.
Tanpa banyak kata, tanpa menunggu reaksi darimu, tanpa pamit.
Karena sejatinya selama ini aku memang tak pernah
benar benar ada di hatimu.
Aku tidak menyesal pernah mencintaimu. Aku hanya
sedikit kesal karena pernah percaya bahwa kau juga merasakan hal yang sama.