Hei kamu..
teruntuk pangeran khayalanku..
belum lama ini aku di beri pekerjaan untuk mengamatimu oleh hati.. berawal dari kejadian "tatapan 3 detik” itu.
belum lama ini aku di beri pekerjaan untuk mengamatimu oleh hati.. berawal dari kejadian "tatapan 3 detik” itu.
tapi pikiranku
selalu menolak dan berkata jangan.. kadang cinta tak selalu menghadirkan
senyuman-senyuman yang membahagiakan, kadang kecewa terlalu cepat datang sebelum
ada kelanjutan cerita.
Memang tak
seharusnya padamu hatiku terjatuh,tak seharusnya aku biarkan seluruh pusat
kerja rasa menjadi lumpuh. Aku tidak tahu,betulkah rangkaian rasa ini
berdefinisi cinta? Aku tidak tahu benarkah kamu objek istimewa ? yang aku tahu
kamu tidak sepenting itu dulu.
Lebih baik
mana? Tersakiti karena tak memiliki,ataukah memiliki tapi berujung menyakiti ? jika
aku disuruh memilih,aku tidak akan memilih keduanya ,aku tetap ingin
melanjutkan senyuman-senyuman yang biasa kau hadirkan lewat cerita langit
pagi,siang,dan sore dan semudah itupun aku bisa tersenyum untukmu.
*dari MR :
aku yang masih belum mau mengaku
0 komentar:
Posting Komentar