Menginjak sebulan yang mungkin tidak akan terulang. Berhias
kesan pesan abadi di dalam hati. Dan meninggalkan pantai nan birunya selat
malaka.
Menuju sebulan yang akan di lanjutkan Neusu – Darussalam.
Semoga kita bisa tetap setroong bersama ya ? :D
Terimakasih untuk sebulan yang selalu kau lebihkan hanya
untukku. Tidak bosan dengan titipan cappucino susu kesukaanku. Juga perhatian-perhatian
kecil yang jika kuceritakan disini nanti dikira malah FTV.
Sedikit bercerita.
‘Hari ini dia sepertinya lelah dengan rutinitas yang
sama atau kadang terlalu memikirkan tugas seorang “ketua”. Pengunduran hari
pelepasan, Bapel, nilai, laporan, perpisahan desa menjadi satu di otak kami. Bosan
sudah mencapai entah, rasanya ingin terbang pulang ke dunia masing-masing. Satu
hari rasa beban, tanggal 1 seperti sebulan.
Senyumnya hari ini sampai bisa ku hitung pakai
tangan. Jadi tadi saat diskusi. Aku menyobek kertas kecil dan menuliskan sebuah
kata, menempelkannya di belakang solasi putih, melingkarkan di jari manisnya. Dan
saat itu juga tiba-tiba ada lengkung yang mengembang walau terpaksa, saat dia membaca kata “smile” di
jarinya.’
Aku tidak pandai berbicara, karna jika hal-hal sedih
ku utarakan bisa saja aku menangis di depan siapa saja. Beberapa hari lalu ku tinggalkan sebuah
catatan lagi.
Isinya…
paragraf pertama dariku, paragraf kedua darinya. |
Percaya atau tidak, saat aku menulisnya mataku
berkaca-kaca. karna hari itu rasanya seperti ada petir kenyataan menyambar-nyambar
kami semua.
Kau tahu?
Aku bodoh
matematika, namun setidaknya, aku pintar menjaganya lewat doa.
#jika kau membaca ini, coba buka catatan di hpmu lagi ya. Ada sesuatu disana :D
Baca part pertama --> Tidak Akan Penuh Jika Bukan Denganmu
@muraaayuu
Baca part pertama --> Tidak Akan Penuh Jika Bukan Denganmu
@muraaayuu